Daily Reminder | Dalam kebimbangan (Al-Anbiya 45-57)

 Senin, 23 September 2024

Aku tergabung dalam dunia pekerjaan yang senantiasa mengingatkanku tentang islam didalamnya. Meski dengan sudut pandang yang tergolong militan, entah kenapa satu tahun ini rasanya ini lingkungan nyaman yang menuntunku pada hal-hal yang belum aku ketahui. memang masih dalam usia yang muda untuk betul-betul merasa percaya dan yakin.

Tidak sedikit opini miring menghampiri ku, dan pengkufuran sering kali banyak terjadi... 

Namun, aku tak bisa menjustifikasi sesuatu hal sebelum merasakan sendiri apa dan bagaimana sebetulnya hal ini berjalan. semua sudut pandang dan opini serta justifikasi orang lain mulai masuk memenuhi fikiran dan perasaan, tidak sedikit pandangan-pandangan itu menghantarkan pada keraguan dan kebimbangan "Betulkah jalan yang ku pijak kini ?". Namun kufahami bahwa manusia hanyalah akan berpendapat seperti halnya keledai yang diceritakan pada kisah seorang sahabat. Apapun dan bagaimanapun yang kita lakukan orang hanya akan menilai dan mengukur dengan apa yang ia tahu dan fahami, meski sebetulnya banyak hal yang belum kita tahu ilmunya, belum kita tahu kenyataannya bahkan belum kita tahu akar permasalahannya.

Kita coba buka fikiran lebih terbuka bahwa, ternyata decision making adalah preoregatif kita sebagai manusia yang diberi keleluasaan oleh Allah dalam melakukannya. Integritas juga senantiasa menentukan kepribadian kita, yang terbangun dari banyaknya tempaan dan pengalaman dengan berbagai tingkatan

Hari ini ketenangan itu datang yang disampaikan Allah melalui surah Al-Anbiya ayat 45-57

Aku bimbang dalam keputusan melangkah maju bersama orang yang sering mengingatkanku tentang syari'at atau lebih baik menjadi diriku sendiri, bimbang dan Allah memberi jawaban

Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku hanya memberimu peringatan sesuai dengan wahyu." Tetapi orang tuli tidak mendengar seruan apabila mereka diberi peringatan - 45

Aku memaknai Allah memperingatkanku dalam ayat-ayat suci-Nya dan kenapa aku begitu keras kepala sampai tidak mendengarkan ayat-ayat Nya dan memilih lebih percaya terhadap sudut pandang orang lain dan nafsu semata. lalu ketegasanNya dilanjut pada ayat berikutnya yang menceritakan akibat seperti keluhan yang akan kulakukan nanti ketika keinginanku sudah terjadi dan aku menyesalinya padahal sebab nya sudah Ia ceritakan dan sudah memberiku peringatan

Dan jika mereka ditimpa sedikit saja azab Tuhanmu, pastilah mereka berkata, "Celakalah kami! Sesungguhnya kami termasuk orang yang selalu menzalimi (diri sendiri)." - 46

Terbesit memang tentang keadilanNya yang mengapa bisa memberikan kesempatan kepada orang lain lebih dan terkadang Hasad serta dengki itu hadir karena keinginan dan ambisi yang terus hidup. Sedang Allah memberiku ketenangan akan keadilanNya.

Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekali pun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan. - 47

Dalam penjelasan lebih lanjutnya aku ditikam siroh yang Allah jabarkan sebagai contoh kaum sebelumnya

Dan sungguh, Kami telah memberikan kepada Musa dan Harun, Furqan (Kitab Taurat) dan penerangan serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa, - 48

(yaitu) orang-orang yang takut (azab) Tuhannya, sekalipun mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari Kiamat. - 49

Dan ini (Alquran) adalah suatu peringatan yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka apakah kamu mengingkarinya? - 50

Dan sungguh, sebelum dia (Musa dan Harun) telah Kami berikan kepada Ibrahim petunjuk, dan Kami telah mengetahui dia. - 51

(Ingatlah), ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?" - 52

Mereka menjawab, "Kami mendapati nenek moyang kami menyembahnya." - 53

Dia (Ibrahim) berkata, "Sesungguhnya kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang nyata." - 54

Ayat ini begitu tegas menyadarkanku pada belum tentu hal yang aku ikuti mengikuti nenek moyang adalah sesuatu yang benar, peringatan-peringatanNya senantiasa memberi gambaran betapa harus terbukanya aku dalam menerima sesuatu. Mencerna kebenaran dengan kepala dingin bukan atas dasar nafsu semata

Dan bukan tidak mungkin saat kita hendak menyampaikan kebenaranNya orang akan percaya dan menerima apa yang disampaikan, kebanyakan orang menolak dengan memilih menghindari percakapan ini

Mereka berkata, "Apakah engkau datang kepada kami membawa kebenaran atau engkau main-main?" - 55

Dia (Ibrahim) menjawab, "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan (pemilik) langit dan bumi; (Dialah) yang telah menciptakannya; dan aku termasuk orang yang dapat bersaksi atas itu." - 56

Dan demi Allah, sungguh, aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu setelah kamu pergi meninggalkannya. - 57

Wallohu'alam Bisshowab

Laa ilaaha illa anta, subhanaka inni kuntu minaddzolimin....

Komentar